PELAYANAN ROHANI DI SMK NEGERI BINAAN
Manusia yang mengenal Tuhan-Nya selalu mencari dan
memiliki keinginan yang tinggi untuk bersekutu. Kesadaran ini dimiliki para
guru dan peserta didik SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara yang beralamat
di Jalan Karya dalam – sei Agul Medan. Dengan jumlah siswa yang beragama
kristen lebih kurang 105 orang dari tingkat satu hingga tingkat tiga di bawah
bimbingan bapak tarigan sebagai guru agama kristen dan juga guru-guru yang
beragama kristen seperti bapak sitangga dan bapak S. Simarmata, S.Pd. Peserta
didik yang belajar di sekolah ini dibawajibkan tinggal di asrama selama
pendidikan.
SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara meminta
kepada GMI Anugerah Medan, untuk melakukan ibadah setiap hari jumat siang ( pkl
12- 13.30 wib ) dengan pelayanan mimbar oleh GMI Anugerah Medan. Pelayanan
mimbar perdana dilayani oleh Pdt. Jonter Rumahorbo. S.Th dengan dasar khotbah
Roma 14 : 1-4. Dalam pelayanan tersebut ikut serta Drs. E.P. Manurung ( komisi PAK
GMI Anugerah Medan ) dan Janaldi Sinaga sebagai pemusik dalam ibadah tersebut.
Dalam khotbah tersebut Pendeta menekankan bahwa setiap orang tidak perlu
mempercakapkan yang tidak perlu, anda sebagai pelajar seharusnya memperhatikan
tanggungjawabmu untuk membangun diri dan harus sanggup mempertahankan jati diri
sebagai umat yang percaya kepada Tuhan.
Memang benar, dalam dunia ini ada berbagai macam
makanan yang dapat ditawarkan kepada setiap orang termasuk anak Tuhan, tentunya
yang kita maksud adalah makanan duniawi yang dapat mencuci otak alias
menginstal ulang local disk atau menghapus memori lama menjadi memori baru
dengan data dan perkataan yang sama sekali beda dari awal. Ada banyak anak
Tuhan hidupnya berubah, pada hal Tuhan Yesus mengatakan “kuk yang kupasang itu
ringan” tetapi hanya kita sebagai manusia yang tidak mau sadar kalau Tuhan
Allah yang kita kenal dengan nama Yesus Kristus adalah jalan satu-satunya
menuju ke surga.
Makanan duniawi membuat kita lupa daratan, emosi
yang berkepanjangan, selalu menuntut balas dan tidak sehat baik dalam perasaan
dan maupun secara fisik dan tidak dapat menolong diri kita untuk membawa
selamat. Jangankan seperti jemaat biasa, seorang hamba Tuhan sanggup
meninggalkan Tuhan oleh karena duniawi demikian pengakuan uztad Saifuddin
Ibrahim ( beliau kini sudah menerima Kristus sebagai Juruslamatnya demikian
dalam buku kesaksiannya : Kenapa saya
memilih Kristus ).
Kemudian Pdt. Jonter Rumahorbo, S.Th meminta
kepada seluruh peserta didik janganlah bermain-main dengan firman Tuhan,
janganlah menjadi Judas dalam jaman sekarang ini. Yunus ketika diutus oleh
Tuhan Allah ke Nenewe, Yunus menolak dan pergi ke Tarsis dengan kapal laut.
Dalam perjalanan banyak orang mengeluh atas perbuatannya, banyak orang rugi
karena barang muatan kapal harus dibuang supaya kapal tidak karam, akhirnya
Yunus menderita dalam perut ikan. Hendaklah engkau saling bertolong-tolangan
satu dengan yang lain demikialah kamu menggenapi firman Tuhan ( Galatia 6 : 2 ).
Manfaatkalah firman Tuhan dalam membimbing hidup ( mazmur 119 : 105 ). Demikian
akhir firman yang disampaikan.