Jumat, 13 September 2013


PELAYANAN ROHANI DI SMK NEGERI BINAAN

PROVINSI SUMATERA UTARA 
oleh
GMI ANUGERAH MEDAN



Manusia yang mengenal Tuhan-Nya selalu mencari dan memiliki keinginan yang tinggi untuk bersekutu. Kesadaran ini dimiliki para guru dan peserta didik SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara yang beralamat di Jalan Karya dalam – sei Agul Medan. Dengan jumlah siswa yang beragama kristen lebih kurang 105 orang dari tingkat satu hingga tingkat tiga di bawah bimbingan bapak tarigan sebagai guru agama kristen dan juga guru-guru yang beragama kristen seperti bapak sitangga dan bapak S. Simarmata, S.Pd. Peserta didik yang belajar di sekolah ini dibawajibkan tinggal di asrama selama pendidikan.








SMK Negeri Binaan Provinsi Sumatera Utara meminta kepada GMI Anugerah Medan, untuk melakukan ibadah setiap hari jumat siang ( pkl 12- 13.30 wib ) dengan pelayanan mimbar oleh GMI Anugerah Medan. Pelayanan mimbar perdana dilayani oleh Pdt. Jonter Rumahorbo. S.Th dengan dasar khotbah Roma 14 : 1-4. Dalam pelayanan tersebut ikut serta Drs. E.P. Manurung ( komisi PAK GMI Anugerah Medan ) dan Janaldi Sinaga sebagai pemusik dalam ibadah tersebut. Dalam khotbah tersebut Pendeta menekankan bahwa setiap orang tidak perlu mempercakapkan yang tidak perlu, anda sebagai pelajar seharusnya memperhatikan tanggungjawabmu untuk membangun diri dan harus sanggup mempertahankan jati diri sebagai umat yang percaya kepada Tuhan.

Memang benar, dalam dunia ini ada berbagai macam makanan yang dapat ditawarkan kepada setiap orang termasuk anak Tuhan, tentunya yang kita maksud adalah makanan duniawi yang dapat mencuci otak alias menginstal ulang local disk atau menghapus memori lama menjadi memori baru dengan data dan perkataan yang sama sekali beda dari awal. Ada banyak anak Tuhan hidupnya berubah, pada hal Tuhan Yesus mengatakan “kuk yang kupasang itu ringan” tetapi hanya kita sebagai manusia yang tidak mau sadar kalau Tuhan Allah yang kita kenal dengan nama Yesus Kristus adalah jalan satu-satunya menuju ke surga.

Makanan duniawi membuat kita lupa daratan, emosi yang berkepanjangan, selalu menuntut balas dan tidak sehat baik dalam perasaan dan maupun secara fisik dan tidak dapat menolong diri kita untuk membawa selamat. Jangankan seperti jemaat biasa, seorang hamba Tuhan sanggup meninggalkan Tuhan oleh karena duniawi demikian pengakuan uztad Saifuddin Ibrahim ( beliau kini sudah menerima Kristus sebagai Juruslamatnya demikian dalam buku kesaksiannya : Kenapa saya memilih Kristus ).

Kemudian Pdt. Jonter Rumahorbo, S.Th meminta kepada seluruh peserta didik janganlah bermain-main dengan firman Tuhan, janganlah menjadi Judas dalam jaman sekarang ini. Yunus ketika diutus oleh Tuhan Allah ke Nenewe, Yunus menolak dan pergi ke Tarsis dengan kapal laut. Dalam perjalanan banyak orang mengeluh atas perbuatannya, banyak orang rugi karena barang muatan kapal harus dibuang supaya kapal tidak karam, akhirnya Yunus menderita dalam perut ikan. Hendaklah engkau saling bertolong-tolangan satu dengan yang lain demikialah kamu menggenapi firman Tuhan ( Galatia 6 : 2 ). Manfaatkalah firman Tuhan dalam membimbing hidup ( mazmur 119 : 105 ). Demikian akhir  firman yang disampaikan.